Kegiatan

Terbaru

Sekolah Muda Wiratama Angkatan 2 Kembali Hadir, Cetak Generasi Tangguh dan Mandiri

Jakarta – Sekolah Muda Wiratama Angkatan 2 resmi digelar kembali sebagai ruang belajar dan tumbuh bagi generasi muda Indonesia pada Sabtu (14/06/2025).

Kegiatan ini menjadi lanjutan dari semangat mencetak insan muda yang tangguh menghadapi tantangan zaman, dengan bekal kecakapan digital, kesadaran budaya, dan kemandirian ekonomi.

Mengusung tema besar “Cerdas Digital, Tangguh Budaya, Mandiri Ekonomi”, program ini menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membangun masa depan bangsa.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif yang mewarnai setiap sesi dengan materi mendalam dan aplikatif. Para peserta diajak tidak hanya untuk menyerap ilmu, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi, refleksi, dan praktik langsung. Tiap sesi dirancang sebagai ruang dialog terbuka yang membangun kesadaran kritis dan rasa percaya diri.

Pada sesi ekonomi, peserta dibekali dengan wawasan penting tentang kemandirian finansial dan semangat ekonomi kerakyatan oleh Ir. Fransiscus Go, salah satu tokoh NTT yang aktif dalam kegiatan akademis dan bisnis.

Fransiscus Go menekankan bahwa keberanian memulai dan kesediaan untuk terus berinovasi adalah kunci menghadapi tantangan ekonomi digital saat ini. Peserta juga didorong untuk mengeksplorasi potensi lokal sebagai kekuatan utama dalam membangun usaha berkelanjutan.

Baca Juga  Wujudkan Lingkungan Hijau, Wiratama CS Gelar Program Berbagi dan Tanam Pohon di Nara Kupu Village

Fransiscus Go juga membagikan strategi bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia mengajak generasi muda untuk menjadi pelaku ekonomi yang realistis namun tetap visioner.

“Masa depan bangsa terletak pada keberanian generasi muda untuk berdaya dan tidak bergantung pada pihak luar,” kata Fransiscus Go.

Sesi berikutnya yang tak kalah penting adalah sesi Pancasila yang dibawakan oleh Deni Gunawan, yang merupakan Direktur Wiratama CS. Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat kebangsaan, peserta diajak merenungi kembali nilai-nilai luhur Pancasila.

Tidak sebatas pada pemahaman teori, Deni menantang peserta untuk menerjemahkan Pancasila ke dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pendekatan yang kontekstual, Deni Gunawan menekankan pentingnya menjadi warga negara yang berprinsip, inklusif, dan tangguh secara moral.

“Pancasila bukan hanya warisan sejarah, tetapi kompas etika dalam bertindak di era penuh tantangan ini,” kata Deni.

Respons peserta terhadap materi ini sangat antusias, dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi reflektif yang muncul.

Penutup kegiatan menghadirkan Peri Farouk dengan topik literasi digital yang sangat relevan. Dalam sesi ini, peserta diajak memahami pentingnya bijak dalam bermedia sosial, menjaga jejak digital, dan melawan penyebaran informasi palsu atau hoaks.

Baca Juga  Negarawan Muda: Misi WIRATAMA CS Menyiapkan Generasi Pemimpin Berkarakter

“Literasi digital diposisikan bukan hanya sebagai kecakapan teknis, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial,” ujar Farouk.

Peri Farouk juga menekankan bahwa teknologi bukan musuh, melainkan alat perjuangan jika dimanfaatkan secara bijak. Ia memberi contoh konkret tentang bagaimana teknologi bisa digunakan untuk pemberdayaan komunitas, edukasi, bahkan sebagai wadah membela nilai-nilai kemanusiaan.

“Kita harus menjafi subjek aktif dalam ekosistem digital, bukan sekadar konsumen pasif,” pesan Farouk.

Sekolah Muda Wiratama Angkatan 2 menjadi lebih dari sekadar pelatihan atau seminar. Ini adalah ruang pertumbuhan yang mempertemukan nilai-nilai luhur kebangsaan dengan realitas zaman digital.

Program ini membentuk karakter muda yang tidak hanya siap berkarya, tetapi juga memiliki arah, prinsip, dan keberanian untuk membawa perubahan.

Dengan semangat kolaboratif, kritis, dan transformatif, Sekolah Muda Wiratama terus menjadi wadah penting dalam mencetak generasi muda yang tangguh, adaptif, dan berdedikasi tinggi bagi masa depan Indonesia. Diharapkan inisiatif ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pemuda di seluruh penjuru negeri.